Eko Mei Rio Pradita
saya
bangga dengan Presiden JOKOWI yang mengumumkan sendiri kenaikan harga
BBM, tidak seperti pengecut yang bersembunyi dan menghindar cari aman
ketika menghadapi permasalahan yang pelik. Kalau jokowi hobi
hutang ke luar negeri kayak SBY , BBM gak
perlu naik, cukup Hutang aja keluar Negeri untuk menambah Subsidi BBM.
Tapi bagaimana cara Mengembalikan Hutang itu. . .? Ini yang gak di pikirkan sama sekali oleh pemerintahan SBY. Harga minyak dunia turun dan dinegara-negara lain ikutan turun soalnya mereka tidak pernah memberi subsidi BBM untuk rakyatnya jadi harga BBM bisa dinaik-turunkan berdasar harga minyak dunia. Tidak percaya. . .? cek tuh di Tiongkog harga BBM Sudah turun, tau berapa kursnya kalau dirupiahkan. . .? 16000 perliter, . pikir coba mahal mana dibandingkan negara kita. . .? cross cek info dulu sebelum berkoar-koar biar gak malu2in. dan budayain jadi rakyat yg gak bergantung sama subsidi BBM. Edisi Spesial untuk pak SBY, Pak SBY, dulu bapak bilang akan mendukung dan mendampingi Jokowi saat jokowi akan menaikkan harga BBM di pemerintahannya, karena di akhir masa pemerintahan anda, anda gak mau menaikkan harga BBM yang seharusnya naik disebabkan kouta hampir habis sedangkan target waktunya masih cukup lama, Tapi kenyataanya sekarang bapak diam aja melihat jokowi di serang habis-habisan soal rencana kenaikkan BBM, bahkan Besan anda si Hatta sok-sok'an mau ngasih nasehat soal kenaikan BBM dan Anak anda Ibas Habis-habisan mempertanyakan soal Rencana kenaikan BBM. Apakah Sewaktu anda menjadi RI 1 tidak pernah menaikkan BBM. . .? Apa saat Menaikan BBM anda tidak pernah memberi tahukan kepada Anak anda Ibas kenapa BBM harus naik. . .? Lalu Bagaimana Dengan Warisan Hutang sampai tembus 3000 T lebih (Hutang pemerintah dan Hutang Swasta), apakah masih mau hutang lagi ke Luar Negeri untuk Mensubsidi BBM. . .? Di satu sisi BBM kita Impor, di sisi lain pemerintahan anda Menolak untuk memberikan block Cepu ke Pertamina tapi anda berikan ke Exxon, yang tentu saja itu juga di dukung oleh Besan anda si Hatta dan Fraksi PAN di DPR, Dan kilang Minyak juga gak ditambah bahkan kita cuma punya 5 kilang minyak tua yang di telantarkan. http://bisniskeuangan.kompas.com/.../.Kami.di.Papua.Biasa...
Tapi bagaimana cara Mengembalikan Hutang itu. . .? Ini yang gak di pikirkan sama sekali oleh pemerintahan SBY. Harga minyak dunia turun dan dinegara-negara lain ikutan turun soalnya mereka tidak pernah memberi subsidi BBM untuk rakyatnya jadi harga BBM bisa dinaik-turunkan berdasar harga minyak dunia. Tidak percaya. . .? cek tuh di Tiongkog harga BBM Sudah turun, tau berapa kursnya kalau dirupiahkan. . .? 16000 perliter, . pikir coba mahal mana dibandingkan negara kita. . .? cross cek info dulu sebelum berkoar-koar biar gak malu2in. dan budayain jadi rakyat yg gak bergantung sama subsidi BBM. Edisi Spesial untuk pak SBY, Pak SBY, dulu bapak bilang akan mendukung dan mendampingi Jokowi saat jokowi akan menaikkan harga BBM di pemerintahannya, karena di akhir masa pemerintahan anda, anda gak mau menaikkan harga BBM yang seharusnya naik disebabkan kouta hampir habis sedangkan target waktunya masih cukup lama, Tapi kenyataanya sekarang bapak diam aja melihat jokowi di serang habis-habisan soal rencana kenaikkan BBM, bahkan Besan anda si Hatta sok-sok'an mau ngasih nasehat soal kenaikan BBM dan Anak anda Ibas Habis-habisan mempertanyakan soal Rencana kenaikan BBM. Apakah Sewaktu anda menjadi RI 1 tidak pernah menaikkan BBM. . .? Apa saat Menaikan BBM anda tidak pernah memberi tahukan kepada Anak anda Ibas kenapa BBM harus naik. . .? Lalu Bagaimana Dengan Warisan Hutang sampai tembus 3000 T lebih (Hutang pemerintah dan Hutang Swasta), apakah masih mau hutang lagi ke Luar Negeri untuk Mensubsidi BBM. . .? Di satu sisi BBM kita Impor, di sisi lain pemerintahan anda Menolak untuk memberikan block Cepu ke Pertamina tapi anda berikan ke Exxon, yang tentu saja itu juga di dukung oleh Besan anda si Hatta dan Fraksi PAN di DPR, Dan kilang Minyak juga gak ditambah bahkan kita cuma punya 5 kilang minyak tua yang di telantarkan. http://bisniskeuangan.kompas.com/.../.Kami.di.Papua.Biasa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar