Politisi Demokrat Ruhut Sitompul meminta Wakil Ketua
Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo tidak memberikan
ancaman kepada Joko Widodo.
"Jadi, pak Hashim perlu diingatkan.
Saya itu pendukung pasangan Jokowi JK. Ini engak jamannya lagi ancam
mengancam," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Ruhut khawatir ancaman Hashim itu merupakan tanda-tanda kiamat. Pasalnya, pihak yang kalah mengancam pemenang.
"Kok
yang kalah lebih galak dari yang menang. Gitu saja. Mestinya, kami yang
galak. Kami yang dukung Jokowi JK. Dengan people power kami, kami yang
galak," kata Ruhut.
Ruhut pun kemudian meminta Hashim untuk
menjaga pernyataannya ke publik. "Kok yang kalah yang galak. Aduh.
Jangan-jangan ini tanda-tanda mau kiamat. Jadi Hashim, hati-hati dengan
ancamannya. Mulutmu harimau mu," ungkapnya.
Sebelumnya
diberitakan, kelompok oposisi di DPR bakal mengerahkan kekuatan untuk
mengusut dugaan-dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh presiden terpilih
Joko Widodo semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota
Solo.
Hal itu ditegaskan oleh adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo saat diwawancara reuters, Selasa (7/10/2014) malam.
"Kami
akan menggunakan kekuatan kami untuk menyelidiki dan menghalangi,” ujar
Hashim Djojohadikusumo, kepada kantor berita Reuters di kantornya.
Menurut
Hashim, penyelidikan itu akan termasuk melihat dugaan korupsi yang
melibatkan pembelian bus-bus buatan Tiongkok senilai Rp1,5 triliun oleh
pemerintah Jakarta tahun ini, ketika Jokowi masih menjadi gubernur.
Kasus
ini sendiri tengah diselidiki Kejaksaan Agung. Media melaporkan ada dua
pejabat pemerintah yang menjadi tersangka pelanggaran. Parlemen juga
akan menyelidiki korupsi pada dana pendidikan di kota Solo ketika Jokowi
merupakan wali kota.
- Dikutip dari : Tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar