Minggu, 12 Oktober 2014

Polisi tak Tolerir Kelompok Abu Minimi

Polisi tak Tolerir Kelompok Abu MinimiIDI – Munculnya kelompok bersenjata api pimpinan Nurdin bin Ismail Amat alias Abu Minimi yang mengaku sebagai mantan kombatan dan siap melawan pemerintahan Aceh di bawah kepemimpinan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf (Zikir) memantik reaksi dari berbagai kalangan.
Sikap pihak kepolisian cukup tegas, tidak akan mentolerir keberadaan kelompok Abu Minimi yang memiliki sederet catatan kriminal tersebut.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Muhajir SIK MH, Sabtu (11/10) menggelar konferensi pers menyikapi kemunculan kelompok bersenjata api pimpinan Nurdin bin Ismail Amat alias Abu Minimi sebagaimana dilansir Serambi edisi Sabtu 11 Oktober 2014. Dalam konferensi pers tersebut Kapolres Aceh Timur didampingi Kasat Reskrim Iptu Budi Nasuha Waruwu SH.
Kapolres Aceh Timur menegaskan, kepolisian Aceh Timur tidak mentolerir serangkaian aksi kriminal bersenjata yang dilakukan kelompok Abu Minimi yang meresahkan masyarakat dan telah banyak jatuh korban.
“Kita tidak pernah mentolerir kelompok kelompok kriminal bersenjata, karena sekarang RI dengan GAM sudah damai dan kondisi saat ini sudah kondusif,” tegas AKBP Muhajir.
Kapolres mengungkapkan, kelompok Abu Minimi yang di dalamnya termasuk Lem Pue’b kerap beraksi di wilayah barat Aceh Timur dan telah ditetapkan sebagai DPO polisi.
Kapolres merincikan, setidaknya ada lima laporan kriminal bersenjata yang dilakukan kelompok Abu Minimi, termasuk pula teror terhadap masyarakat dan investor di Aceh Timur namun banyak tidak dilaporkan karena takut.
Pihak kepolisian, lanjut Muhajir, telah berulang kali melakukan penggerebekan dan penangkapan terhadap kelompok kriminal bersenjata di Aceh Timur, baik di wilayah timur maupun wilayah barat sebagaimana peristiwa yang sering diberitakan media massa.
“Kelompok bersenjata ini telah masuk DPO sejak setahun lalu. Mereka termasuk kelompok yang melakukan teror dan penghadangan terhadap kendaraan pengangkut logistik milik sejumlah kontraktor yang ada di Aceh Timur,” kata Muhajir.
Terkait statemen kelompok Abu Minimi agar TNI/Polri menghargai perjuangan mereka, menurut Kapolres Aceh Timur, “Kita bicara sesuai koridor. Karena pemerintahan saat ini adalah pemerintahan yang sah, oleh karena itu setelah reintegrasi dan MoU Helsinki setiap kelompok oleh masing-masing sagoe telah didata sehingga terdaftar. Lalu kenapa kelompok ini tidak masuk dalam bagian dari reintegrasi? Mereka malah memanfaatkan senjata api untuk kepentingan pribadi seperti untuk menakuti dan meneror pengusaha maupun aparatur pemerintah.”
Sedangkan mengenai pernyataan bahwa kelompok ini akan ‘turun’ dan menyerahkan senjata, Kapolres mendukung rencana itu tetapi untuk tindakan kriminal tetap diproses.
Kapolres menegaskan, tidak ada maaf untuk kelompok Abu Minimi. Polisi terus memburu kelompok ini namun belum saatnya mereka tertangkap.
Seperti diberitakan, sekelompok orang bersenjata yang mengaku sebagai mantan kombatan GAM unjuk diri sambil mengungkap keterlibatan mereka dalam serangkaian aksi kriminal di Aceh Timur. “Kami juga siap melawan pemerintahan Aceh di bawah kepemimpinan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf (Zikir),” begitu pernyataan kelompok tersebut yang disampaikan secara khusus kepada Serambi dan Metro TV, Kamis 9 Oktober 2014 dari lokasi persembunyian mereka di kawasan Aceh Timur.(c49)

Sumeber : serambi indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer